Namaku amir 24 tahun. ini adalah pelampiasan sex pertamaku dengan seorang
murid madrasah tsanawiah setingkat smp di kota padang panjang. sebuah
pengalaman indah terlarang yang sampai kini masih ku pendam. cerita ini bermula
ketiak aku menjadi pengelola kos-kosan murid madrasah smp. begini ceritanya.
Sejak kecil
aku tinggal di kota padangpanjang. disampig rumahku ada sebuah madrasah
tsanawiah di kota padang panjang. banyak dari muridnya berasal dari kota
sekitar sumaterabarat dan juga ada beberapa yang berasal dari luar proppinsi.
maklum madrasah tersebut cukup terkenal dengan mutu pendidikannya selain
lingkungan yang kondusif untuk pelajarnya. pada dasarnya madrasah itu memiliki
asrama putri namun sebagian kecil dari mereka memilih untuk tinggal di kos-kosn
sekitar sekolah.
Sejak tahun
2009 kami pindah kekota padang karena ayahku yang dulunya pengajar di madrasah
tersebut di pindah tugaskan ke kanwil propinsi deparetemen agama dipadang. dan
rumahku itu dijadikan kos-kosan cewek pelajar madrasah tersebut. aku hanya 1
tahun tinggal dipadang untuk menyelesaikan sekolah SMA ku. kemudian aku
melanjutkan kuliah di salah satu pergurian tinggi seni di kota padang panjang,
artinya aku kembali kekota kecilku dulu. namun sementara aku tidak tinggal di
rumah melainkan tinggal ditempat kos disamping kampus ku. selain dekat aku juga
merasa lebih bebas jika tinggal sendiri. sesekali aku kerumahku yang lama untuk
menagih uang kos bulanan kepada penghuninya yan semuanya cewek.
Setelah 3
tahun melepas rumah tersebut begitu saja kepada gadis-gadis abg tersebut, rumah
kami menjadi tidak terawat dan kotor. lalu ibuku memutuskan menyuruhku untuk
tinggal disana sebagai pengelola. disinilah awal ceritaku.
Rumah kami
memiliki 4 kamar. 3 kamar disewakan untuk pelajar putri madarasah masing2
masing diisi oleh 2 orang, total ada 6 orang pelajar disana. 4 orang murid
kelas 3 (cantika, bibah, yaumil, dan tiara) dan 2 orang murid kelas 1 (rizi dan
naomi).
Awalnya tidak
ada yang aneh. aku bersikap layaknya seorang pengelola kos dan kakak yang baik
bagi mereka. mengingatkan makan dan belajar, membantu membersihkan rumah
disamping kegiatan kuliahku. awal pertemuan kami biasa saja hanya saja
rizi murid kelas satu itu terlihat lebih ramah dan pandai mengambil
hatiku. dengan caranya rizi lebih patuh kepadaku dibanding penghuni yang lain.
untuk imbalannya hampir tiap malam aku membimbingnya belajar.akupun senang
melihat minatnya yang cukup kuat dalam belajar terlebih rizi juga cukup pintar
menurutku. aku senang membimbingnya belajar disamping kegiatan kuliahku
sehari-hari.
Tak terasa setelah
6 bulan berlalu aku melihat perubahan fisik yang menarik dari rizi. dada gadis
12 tahun itu yang dulunya rata, sekarang sudah mulai ada 2 tonjolan kecil
seperti sebesar kelereng. aku hanya tersipu ketika melihat rizi sesekali
memakai baju kaos oblong di rumah. dia juga mulai memperhatikan dandanannya
sepertinya gadis kecilku itu sedang bersiap untuk beranjak dewasa. Pada dasarnya
bentuk tubuh rizi nyari proporsinal, kulit putih, tangan yang mulus dan
perawakan imut. namun saat itu aku belum terpikir apa-apa.
Hubungan kami
semakin baik, sering bercanda sesekali aku membelai kepalanya dan mencubit
hidungnya jika ngeyel saat belajar denganku namun sepertinya 4 orang seniornya
yang lain tidak menyukai kedekatan kami. akibatnya rizi agak sedikit di
kucilkan. untungnya rizi adalah anak yang cuek dia tidak menghiraukan
seniornya tersebut dan itu malah membuat hubungan kami semakin dekat.
Akhirnya tibalah
saat yang membanggakanku, pada akhir semester kenaikan kelas dia mendapat
peringkat tertinggi kedua di kelasnya, padahal pada semester sebelumnya
dia hanya mendapat peringkat 8.
Siang itu
rizi berteriak memangilku, rizi: kakak... kakak..., aku yang waktu itu ada
didapaur merasa heran dan menoleh ke luar, ada apa zi..?? kata ku, rizi dapat
rangking 2 kak... sautnya kembali... oh ya... coba liat..? kata ku...
ternyat benar, akupun langsung memberikannya selamat dengan mendekap dan
menggosok-gosok kepala dan punggung rizi. tak sengaja dadanya menempel di
tubuhku aku merasa ada yang semakin tumbuh sebesar didadanya seperti setengah
bola kasti, aku seperti tidak yakin dan mendekapnya kembali untuk memeastikan.
pada pelukan kedua aku memberi sedikit tekanan termasuk di pingganya. saat itu
paha kananku tepat berada di antara pahanya. aku juga merasa ada yang hangat di
antara kedua paha kecil tersebut. penisku mulai mengeras ingin rasanya
berlama-lama memeluk rizi, namun sepertinya rizi mulai risih dan akupun melepas
dekapanku sambil mengecup kepalanya aku berkata. ya udah... hari ini rizi mau
pulang kampungkan...? buruan beresin barangnya truz kasih tahu mama di rumah...
truz kalau libura dirumah jangan lama lama ya...? aku tersenyum
kepadanya.sambil tersipu malu rizi pun melaksanakannya...
Sejak saat
itu perasaanku benar-benar bergelora, melihat gadis kecilkku sudah tumbuh
menjadi bidadari indah yang sexy. khayalanku melayang-layang berharap bisa
meremas remas payudara kecil tersebut. aku semakin bersemangat membimbingnya
belajar, suasanyapun semakin kondusif karena 4 orang seniornya dulu sudah lulus
dan melanjutkan ke sekolah menengah atas. digantikan oleh 4 orang murid kelas 1
yang baru. sayangnya rizi sedang libur dikampungnya
Setelah 1
minggu libur di kampungnya, pada minggu siang yang gerimis itu sekitar pukul 11
aku mendengar suara rizi dari luar, assalamualaikum... kak..
kakak.. tidak biasanya penghuni kos-an datang siang begini, biasanya
mereka datang pada sore atau pagi hari seninnya. aku yang saat itu mengerjakan
tugas kuliah langsung menutup pekerjaankku dan membukakan pintu, jantungkupun
berdegup kencang tidak satupun ada di rumah fikiranku kotorku berjalan
sepertinya ini kesempatan emas, kontolku langsung membesar.
Bidadari kecilkku
telah kembali karena diluar mulai hujan aku segera merengkuh bahunya masuk
kedalam sambil bertanya tentang perjalannaany kesini. kamipun larut dalam
perbincangan kecil, rizi tiba-tiba ia membuka tasnya didalamnya ada oleh-oleh
untukku dari mamanya untukku. sepertinya rizi menceritakan belajar privatnya
denganku setiap malam yang menjadikan prestasinya meningka rizi: ini kak kipang
kacang oleh oleh dari mama.. kata rizi. akupun tersenyum mengucapkan
terimakasih dengan membelai pipi kanannya. rizi tersipu. aku : ya udah..
sekarang rizi ganti baju dan bersihin kamarnya ya.? abis itu main kekamar kak
ya...! kak mau mandi dulu... tanpa pikir panjang rizi mengannguk dan
mengucapkan ok boss..
Setelah selesai
mandi dengan jantung berdegup kencang aku berusaha tenang melangkah
kekamar rizi dan pemperhatikannya membersihkan kamar senyum. nafsuku sudah
semakin tinggi melihat tonjolan di kaos oblongnya. ngapain kak..? tanya rizi,
aku balik bertanya udah siap beresin kamarnya..? nich baru aja siap.. yuk main
kekamar kakak yuk.. kata ku sambil mendekatinya, rizi : ngapain..? aku: udah..
ikut aja... ntar juga dikasih tahu... sambil memegang kepalanya dengan
lembut.
Kebetulan di
kamarku ada sofa, aku mengajak rizi duduk berdua disofa tersebut, kami hampir
berhimpitan sambil memeluk bahu kanannya aku mengajak rizi ngobrol tentang
kegiatannya saat liburan. aku: liburan rizi dirumah ngapai aja..? asyik g'..?
dirumaah g' ngapa-ngapain kak.. bosen.. saut rizi, dengan nafas separo terengah-engah
aku bertanya, emang dirumah ada siapa aja..? rizi berkata, ada si adit, ama
tito doank.. nafsuku sudah tak terbendung lagi, aku memeluknya lebih erat, rizi
terlihat heran. aku berkata, ya udah, sekarang rizi kak ajarin permainan
ya..
Tanganku langsung
beranjak kebawah ketiaknya dan langsung meremas-remas payu daranya yang masih
setengah bola kasti. awalnya rizi menolak "ih.. kakak ngapain.. rizi geli
kak.. tapi aku terus saja meremas-remas dadanya "sst.. diam aja lah..
beberapa sat kemudian rizi mulai berhenti meronta, dimatanya ada tatapan kosong
kedepan, setelah sekitar 5 menit aku memijit payudaranya rizi seperti memberi
izin dengan sedikit mengangkat tangannya ke atas dan mulai berdesah, sambil
meremas dada dan mengecup bahunya aku bertanya, gimana enak kan..??
rizi hanya diam sesekali terlihat matanya terpejam menikmati pijitan lembutku
didadanya..
Tanpa memberinya
waktu untuk berfikir aku memasukkan tanganku kedalam baju kaosnya dan langsung
meraih tonjolan kecil itu dibalil tengtop yang digunakanya, rizi semakin
mendesah auwh.. ah... aku mengangkat baju rizi keatas, melihat 2 bukit
kceil yang putih, mulus dengan puting susu yang merah jambu akupun langsung
melumatnya, rizi merinth... ahh... aduh.. kh..kak.. sst... nenen zi di apa in
kak..?? sambil menggeliat... setelah puas aku menatap kembali matanya, aku
semakin bersemangat dan rizi terlihat semakin memberi izin untukku melumat
paudara kecilnya itu, sepertinya naluri kewanitaannya sudah penuh berfungsi.
Sesaat setelah
itu aku berkata zi.. buka baju nya gih..? sambil melepas baju kaosnya itu..
rizi hanya menurut dengan sedikit tatapan aneh.. sambil meremas terus
bukit kecilnya aku juga membuka celana pendekku hingga celana dalamku
pembungkus batang terlihat menonjol, aku melihat tatapan rizi tertuju kesana
dan sesekali terasa tangannya mencoba manyentuh kontol ku walau masih sangat
ragu. telihat nafas rizi terengah-engah ketika kembali aku melumat payu
daranya.
Tak lama
kemudian aku berusaha melepaskan tali celanaya tangan kiriku langsung memegang
kedalam celana dalamnya.. rizipun merintih dan menggeliat seperti ular, ach..
awh... adhuh kak... sakit.. kak... dengan mata merem melak dia berusaha
melepaskan tanganku dari vaginanya namun aku malah mengarahkan tangan mungil
itu ke kontolku... aku mulai melorotkan celanaya kebawah, hingga akhirnya hanya
tersesia celana dalam yang separo melorot, aku dapat melihat dengan jelas
seluruh bentuk vaginanya yang belum ditumbuhi bulu, putih dan agak sedikit
tembem tapi terlihat masih mengapit, dengan hiasan itil kecil ditengahnya. aku
terus mempermainkan vagina mungilnya perlahan rizi mulai membiarkanku dia
tersandar dipelukanku dengan mata separo terpejam dan sedikit merintih...
Aku membuka
seluruh pakaianku dan lalu melepaskan celana dalam rizi, saat itu kami tidak
ditutupi sehelai benangpun. rizi tertegun melihat kontolku yang berdiri tegak
di hadapannya, aku berusaha untuk melihat kemaluaannya dari dekat, tapi
sepertinya rizi sedikit ragu, dia mangapit kedua pahanya. rizi: kak... zi takut...
akupun berusaha menenangkannya, dengan mengusap kepalanya, udah g' apa-apa..
jawabku sambil kembali membelai vaginanya yang sudah basah. tak lama kemudian
rizipun kembali larut dalam kenikmatan surga dunianya, perlahan ia
mengangkankan pahanya untukku, aku berpindah posisi, mencari tempat yang pas
untuk bisa menjilati vaginanya, memainkan itilnya dengan lidahku, rizi mendesah
dan merintih.. ahhh... sstt.. uchh... tapi itu hanya membuatku semakin
bergairah... sesekali ia mengangkat pinggangnya... aku merasakan vaginanya
semakin dibanjiri cairan getah...
Setelah puas
menjilati vaginanya aku mengarahkan kontol ku kehadapannya, aku mengambil
tangannya untuk membelai batangku, dengan sedikit tersenyum rizi menurut, namun
tatapannya tidak bisa berhenti berkedip melihat batangka. tak lama
kemudian aku mengarahkan baangku ke mulutnya. awalnya rizi sepertinya agak
jijik untuk menghisap batangku, bibirnya ditutup rapat namun aku tetap berusaha
menyentuhkan kontolu kebibir mungilnya itu. setelah beberapa kali percobaan
akhirnya perlahan rizi membuka mulutnya dan sedikit demi sedikit mulai melumat
batangku, sungguh kenikmatan yang sepertinya tidak akan aku dapatkan ditempat
lain.
Gairahku semakin
tak tertahankan, aku mengajak rizi untuk berbaring di atas kasurku... seperti
sudah mengerti rizi mengiuti kemauanku. aku mulai beraksi diatas tubuhnya.
perlahan kugosok-gosokkan kontol ku ke vaginanya. rizi semakin mendesah sst...
ahh... aku berusahan membari tekanan di vagina rizi dengan senjataku.
tiba-tiba aku terkejut ketika rizi merintih seperti orang kesurupan,
rupanya kepala penisku sudash masuk ke vaginanya. aku encabut kembali penisku.
Usahaku tak
berhenti disitu, beberapa kali percobaan menembus keperawanannya gagal karena
lobang kenikmatannya yang kecil dan cairan basah licin semakin banyak, semakin
mempersulit kontolku untuk masuk. lalu akumengarahkan batangku dengan bantuan
tangan. rizi tak berhentih mendesah dan merintih ketika separo batangku masuk
ke lubang kenikmatannya, sesekali ia memegang pinggangku dan sesekali juga ia
menggigit jari sendiri. aduh...ahh... sstt... sakit kak... ssst...
Aku memberi
tekanan-tekanan kecil terhadap lubang itu, rasanya sangat nikmat ketika separo
batangku sudah masuk. tiba tiba rizi meronta seperti ingin duduk... aw.. ah...
tunggu kak...sstt... rizi pengen pipis... katanya... aku memakin
memperkuat tekananku dan berbisik... sssttt. diam... benar saja, sejumlah
cairan panas menyembur dari kemaluannya rizi mengalami orgasme lagi.
Rizi kembali
terkapar mengikuti irama enjotanku, saat itu batang ku sudah msasuk semuanya.
aku seperti tidak rela untuk melepaskannya. begitupun rizi, tangannya semakin
erat memegang pinggangku dan aku semakin benar-benar menindihnya. tidak
ada fikiran kami yang bekerja saat itu, hanya naluri kejantananku dan naluri
kewanitaan rizi yang berkuasa.. nafas kami semakin terengah engah berusaha
untuk mencapai puncak kenikmatan. kami benar-merasa seperti kesurupan memberi
enjotan terhadap kedua alat kelamin kami.
Setelah beberapa
saat akirnya kami hampir menuju puncak kenikmatan. aku memberi tekanan yang
lebih, rizi terus merintih sambil memegang punggungku beberapa saat kemudian
rizi seperti berusaha mengangkat pinggangnya dengan rintihan yang agak sedikit
keras... ihh... ahhh... mmhhh.... dan croot... rizi menumpahkan semua cairan
hangatnya dibatangku, disaat yang hampir bersamaaan aku juga mencapai orgasme,
dan akupun menumpahkan semua cairan spermaku di dalam rahimnya. kamipun
berpelukan untuk menghabiskan sisa-sisa kenikmatan surga itu.
Aku mencabut
tancapat batangku dari vaginanya. sedikit membelai rambutnya dan kami sama-sama
terkapar. dibatangku menempel darah keperawanannya, begitupun vagina rizi
terlihat bercak merah. setelah beberapa saat istirahat, tanpa pakaian aku
mengajak rizi kekamar mandi untuk membersihkan vaginanya, aku membersihkan
kontolku dengan air. sambil membantu menuangkan air aku mengusap rambutnya dan
bertanya sakit ya zi...?? sambil menyeringis rizi menjawan iyah kak... aku
berusaha menenangkannya dengan membelai kepalanya dan mengajaknya mengenakan
pakaian kembali.
Setelah selesai
aku memeluknya kembali. rasa puas dan takut terpancar dari wajah rizi. aku
berusaha menenangkannya dan kembali duduk di sofa dan berkata. aku: sakit ya
yang tadi...?? rizi: ia kak... sambil memegang tanganku. aku : tapi tadi enak
g'...?? rizi mengangguk "hu'uh... tadi kita ngapain kak..? kok rasanya
gitu...??" akupun lega... udahlah... yg penting rizi jangan bilang siapa
siapa ya...?? rizi: kenapa..?? aku : ntar kalau ada yang tahu kita bakal kena
marah sama mama...ya zi..?? sambil mendekap pipinya didadaku. rizipun
mengangguk. nanti kalau rizi mau main lagi boleh, tapi jangan bilang siap siapa
ya...?? tanya ku...
Tak lama kemudian rizi beranjak
kekamarnya, aku melihat rizi terbaring di rajangnyna dan terpulas tidur. akupun
terasa sangat lelah dan kembali kekamarku ntuk tidur...
cerita kami masih berlanjut... tunggu
cerita berikutnya ya...??
Nice bag you can earn money from that
BalasHapusThanks for your posting
Visit me @
Obat Penggugur kandungan, Obat Aborsi,
Jual Obat Aborsi,